Sabtu, 24 Maret 2012

DUNIA ADALAH NEGERI COBAAN

MUHASABAH.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : “Kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang  yang sebelum mereka ( Q.S. Al-Ankabut 29 : 1-3)
Tidak ada yang menyangkal beragam musibah dan penderitaan harus terjadi di dunia ini. Sebuah keniscayaan yang tidak mungkin kita elakkan. Akal pikiran dan lubuk hati mengakui betapa dunia yang kita singgahi ini begitu akrab dengan musibah. Setiap kenikmatan yang direguk di dunia selalu berdampingan dengan penderitaan atau kesengsaraan. Itulah ujian Allah kepada hamba-Nya. Dua hal yang selalu bertentangan itu merupakan cara Allah untuk mengetahui kualitas kehidupan seseorang dan agar mereka kembali kepada Allah.
Abul Faraj Ibnu Al-Jauzi, seorang alim di jamannya. Ia berkata “Kalaulah dunia ini bukanlah negeri cobaan, tentu tak akan ada penyakit dan hal-hal yang terlalu kelam. Tidak ada kesempitan hidup seperti  yang dirasakan oleh para  nabi dan orang-orang  yang terbaik.  Namun ternyata, lihatlah dalam  penggalan sejarah orang-orang pilihan :  seperti Adam as, harus mengalami ujian berat sampai beliau tinggal di dunia. Nabi Nuh as, harus menangis selama 300 tahun dan meratapi musibah. Nabi Ya’qub menangis hingga matanya buta karena anaknya Yusuf dikabarkan saudara-saudarnya diterkam serigala. Musa as, harus menderita karena harus meninggalkan negerinya khawatir atas kemarahan Fir’aun yang durjana, Nabi Isa as, tidak punya tempat berteduh serta hidup serba kekurangan. Dan Nabi Muhammad  saw  harus mendapat cercaan yang menyakitkan saat menghadapi ummatnya sampai beliau harus hijrah ke Madinah”.
Itulah sekelumit contoh tentang sejarah penderitaan panjang yang memang akan selalu hadir disetiap kesempatan dan keadaan. Membiasakan diri untuk bersabar menghadapi ujian dengan tantangan  sangat membutuhkan tekad yang kuat.
Cobaan Untuk Manusia
Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan dalam bukunya  “Al-Fiqh fi ad-Din ‘Ashamah min  al-Fitan” mengungkapkan tentang  beragam cobaan yang pasti dialami oleh manusia. Diantaranya adalah:
1.    Cobaan dari sisi harta, anak dan istri
Cobaan ini sudah dijelaskan Allah sebagaimana firman-Nya berikut ini: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan mereka dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan ( bagimu) dan disisi Allaah-lah pahala yang besar. ( Q.S. At-Taaghobun 64 :14-15).
Dalam ayat lain Allah berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yaang berbuat demikian Maka mereka itulah orang-orang yang merugi” (Q.S. Al Munafiqun 63 : 9 )
2.    Cobaan dari sisi kebaikan dan keburukan yang kita terima
Salah satu diantara cobaan yang diberikan Allah kepada manusia adalah dalam bentuk keburukan dan kebaikan sebagaimana firman Allah berikut ini:
….”Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan ( yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan ( Q.S. Al-Anbiya  21 : 35 )
3.    Cobaan dari segi kemiskinan dan kekayaan hidup
Firman Allah:
Dan demikianlah telah  kami uji sebahagian mereka ( orang-orang kaya ) dengan sebahagian mereka ( orang-orang miskin ), supaya ( orang-orang kaya itu ) berkata : Orang-orang semacam inikah diantara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka ? ( Allah berfirman ) “Tidaakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur kepada-Nya ? ( Q.S. Al-An’am 6 : 53 ).
4.    Cabaan dari manusia yang lain.
Allah berfirman :
Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian  yang lain. Maukah kamu bersabar ? dan adalah Tuhanmu Maha melihat (Al-Furqan  25: 20 ).
Semua cobaan itu ada yang berbentuk ujian dan ada yang berbentuk laknat dan ada juga yang berbentuk peringatan. Semua cobaa tentu ada hikmahnya. Mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmah dari setiap cobaan yang diberikan Allah.***

QS Al-Baqarah ; 214
       Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang
        kepadamu cobaan
        sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebeum kamu?
QS Al-Baqarah ;155
       Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan.
        kelaparan, kekurangan,
        harta jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang
        yang sabar
.
QS Al-Baqarah; 156
       Yaitu orang-orang yang apabila di timpa musibah, mereka mengucapkan '' innaa lillaahi
        wa innaa ilaihi raaji'uun''.
        
QS Al-Ankabuut ; 64
        ,,,,,,,,Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan.
        Kalau mereka mengetahui.

Jumat, 23 Maret 2012

KAAFFAH ! KUNCI SUKSES MERAIH IMPIAN

Anda tahu pesawat terbang kan? Pesawat terbang komersial yang paling banyak digunakan untuk penerbangan jarak menengah saat ini adalah pesawat Boeing 737 seri 800. Bobot maksimal pesawat ini 79 ton pada saat berisi muatan penuh. Agar bisa tinggal landas, terbang tinggi, pesawat ini memerlukan panjang landasan minimal 2200 meter, sejak start dari titik 0 meter hingga titik (meter) ke 1500 harus sudah mencapai kecepatan 160 knot atau 296 km/jam. Apa yang terjadi, jika pada titik 1500 meter, kecepatannya hanya 294 km/jam? Tidak bisa tinggal landas kan? Bahkan kemungkinan pesawatnya akan “bablas” melewati landasan. Bisa terjadi kecelakaan.
Ketika kecepatannya tidak mencapai level 100% (296 km/jam), maka hasil yang dicapai 0%, pesawat tidak bisa tinggal landas atau bahkan terjadi kecelakaan.
Hampir semua orang bisa mengendari sepeda motor. Saat ini, motor sudah dilengkapi dengan electric starter untuk menyalakannya. Sehingga cukup dengan pencet tombol start, motor langsung menyala.
Pada suatu pagi, Anda bermaksud menyalakan motor Anda menggunakan electric starter. Ternyata setelah berkali-kali Anda pencet electric starter, motor itu tidak menyala. Lalu, sudah tentu Anda berfikir untuk menyalakannya menggunakan kick starter, menggunakan engkol yang diinjak oleh kaki Anda.
Apa yang akan terjadi ketika Anda menginjak kick starter hanya dengan energi 70%? Tidak menyala kan? Injakan Anda tidak cukup kuat untuk menghentak menyalakan motor Anda! Ketika energi Anda tidak 100%, hasilnya 0%, motor Anda tidak akan menyala.
Suatu ketika ada seseorang yang sakit. Oleh dokter ia didiagnosis terserang bakteri. Untuk menyembuhkannya digunakan anti biotik dengan dosis 10 mg/kg berat badan, diminum 3x sehari selama 7 hari.
Apa yang akan terjadi ketika dosis obat yang diberikan hanya 9,8 mg/kg? Atau hanya diminum 2x sehari? Atau hanya diminum 6 hari? Penyakitnya tidak akan sembuh, bahkan menjadi resisten. Penyakit tetap bersarang dan perlu penanganan serius untuk menyembuhkannya. Ketika dosis obat yang Anda makan tidak 100%, hasilnya 0%!  Anda tidak akan sembuh dari penyakit Anda.
Contoh lain, Anda baru saja memasang Air Conditioner (AC), penyejuk ruangan. Untuk menyalakan pertama kali, setiap 1 pk AC, diperlukan energi listrik minmal 700 watt. Ternyata di rumah Anda hanya tersedia watt stand by sebesar 697 watt. Apakah AC tersbut bisa menyala? Tentu tidak, karena watt yang tersedia tidak mencukupi 100% yaitu sebesar 700 watt. Ketika tidak 100% hasilnya 0%, AC tidak menyala walaupun hanya kurang 3 watt.
Masih ingat ketika Anda puasa Romadlon beberapa hari yang lalu? Puasa Romadlon dimulai sejak Shubuh hingga waktu Maghrib. Satu hari penuh, rata-rata lama waktunya 800 menit. Apa jadinya jika Anda mengurangi waktu puasa Anda, kendati hanya 5 detik? Anda tetap makan dan minum, kendati baru 5 detik setelah Adzan Shubuh atau 5 detik menjelang Adzan Magrib. Tentu membatalkan puasa Anda kan? Itu artinya, ketika Anda tidak 100%, hasilnya 0%!
Pertanyaan saya kepada Anda , apakah Anda telah 100% memberikan perhatian penuh kepada bisnis Anda? Apakah Anda telah 100%  mencurahkan energi Anda untuk mengembangkan usaha Anda? Karir Anda? Ketika tidak 100% bisa jadi hasilnya 0%!
Pertanyaan yang sama, apakah Anda telah 100% memberikan perhatian pada kehidupan rumah tangga Anda? Telah 100% mendidik anak-anak Anda? Jika tidak 100% jangan berharap Anda bisa meraih keinginan Anda 100%.
ALLAAH SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu semuanya kedalam Islam secara kaffah (menyeluruh, totalitas, 100%) dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya dia itu musuh yang nyata bagimu.”(Qs. al-Baqarah 2:208) 
Ketika Anda tidak KAAFFAH (100%), maka jangan berharap Anda bisa mendapatkan 100% apa-apa yang Anda inginkan. Orang-orang yang tidak 100%, sebenarnya ia tidak serius, tidak bersungguh-sungguh mengupayakan terwujudnya impian-impiannya. Ia hanya hidup dalam angan-angan mengikuti nafsu syetan.
Agar impian-impian Anda menjadi kenyataan, kehidupan Anda menjadi lebih baik pada masa yang akan datang, berikut beberapa hal yang penting untuk terus Anda pertahankan pada level 100%, yaitu:
#1 Be 100% Responsible
Bahwa penting bagi Anda untuk bertanggung jawab terhadap nasib Anda. Bertanggung jawab terhadap masa depan Anda sendiri. Andalah yang menentukan nasib Anda sendiri.
ALLAAH SWT berfirman:
“Sesungguhnya ALLAAH SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga ia sendiri mengubah apa-apa yang ada pada dirinya” (Q.S ar-Ra’d: 11)
Orang sukses sangat meyakini bahwa dialah yang menentukan seperti apa masa depannya. Sedangkan orang gagal meyakini bahwa dia dikendalikan oleh nasib, nasib yang menimpa dirinya.
#2 Be 100% Clear
Orang Sukses 100% menentukan dengan jelas apa-apa yang ia hendak diraih. Mengetahui dengan pasti keinginan-keinginannya. Sedangkan orang gagal ia tidak tahu apa sebenarya yang ia mau dalam hidup ini.
Bayangkan, suatu hari Anda keluar dari kantor, Anda menyetop taxi. Apa yang akan terjadi ketika Anda ditanya tujuan Anda oleh sopir taxi, Anda menjawab tidak tahu? Tentu Anda tidak akan pergi kemana-mana.
Atau, suatu ketika Anda datang ke ticket counter di bandara, membawa uang Rp 10.000.000,- bermaksud membeli tiket. Apakah Anda akan mendapatkan tiket, ketika petugas bertanya Anda hendak kemana dan kapan waktunya, tapi Anda menjawab tidak tahu? Tentu Anda akan pulang dengan tangan kosong, tanpa berhasil membawa tiket.
Perjelas tujuan Anda, tujuan hidup Anda, tujuan bisnis Anda! Insya ALLAAH Anda akan meraihnya.
#3 Be 100% Commitment
Orang sukses adalah orang yang berkomitmen untuk meraih impian-impiannya. Sedangkan orang gagal hanyalah orang yang ingin atau memilih untuk meraih mimpi-mimpinya.
Orang gagal hanya memiliki keinginan, dia tidak melakukan apa-apa untuk meraih mimpi-mimpinya. Orang gagal juga hanya memilih-milih pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya. Ia akan melakukan sesuatu yang menurutnya mudah, gampang dan  instant.
Sedangkan orang sukses, ia SIAP melakukan apapun, kapanpun dan dimanapun serta berapapun besarnya untuk meraih impian-impiannya. Ia menghilangkan kata-kata yang dimiliki oleh orang-orang gagal yaitu kata “tapi”, “jika” dan “alasan”.  Jika ia mengatakan ingin sukses, perbuatannya menunjukkan bahwa ia orang sukses.
ALLAAH SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”. (Q.S. as-Shaf: 2-3)
Sahabat Hidup Berkah, jika Anda ingin sukses, tunjukkan bahwa Anda ingin sukses dengan tindakan-tindakan Anda. Satukan perkataan Anda dengan perbuatan Anda. Itulah orang-orang yang berkomitmen. Hanya orang yang melakukan apa yang ia katakan yang akan meraih mimpi-mimpinya.
#4 Be 100% Focus
Mengapa orang tidak meraih apa yang ia inginkan? Salah satu penyebabnya adalah karena ia tidak fokus untuk mengusahakannya. Sinar matahari adalah energi yang luar biasa besar, kendati demikian, ia tidak mampu membakar selembar pun daun kering. Ia baru bisa membakar daun kering ketika difokuskan pada satu titik di permukaan daun kering itu.
Begitu juga dengan Anda, energy yang Anda miliki tidak akan mampu mengubah masa depan Anda jika Anda tidak fokus mengusahakannya.
#5 Be 100% Believe to Acheive
Orang sukses sangat meyakini bahwa ia bisa meraih keberhasilan. Sedangkan orang gagal tidak yakin bahwa dirinya bisa berhasil. Orang sukses menjadikan kegagalannya sebagai pelajaran untuk memperbaiki dirinya, sedangkan orang gagal menjadikan kegagalan sebagai pembenaran atas kemalasannya.
Orang sukses menjadikan keberhasilan diri dan orang lain sebagai pertanda bahaw jika orang lain bisa, ia juga pasti bisa. Sedangkan orang gagal menjadikan keberhasilan orang lain sebagai pembenaran bahwa nasib baik sedang menghampiri orang itu.
Orang sukses selalui optimis dan berbaik sangka (huznuddzon) kepada Allaah SWT.  Ia percaya kepada firman ALLAAH dalam hadits qudsi: “Aku tergantung pada prasangka hambaku ” (Niat-sugesti ) terhadap diriku dan Aku selalu bersamanya apabila ia selalu mengingatku”.  Ia optimis bahwa ALLAAH selalu bersamanya untuk meraih mimpi-mimpinya.

OLEH ; SAMSUL ARIFIN. CHAIRMAN DinarCOACH Internasional.

DENGAN SYARI'AH, BISNIS SIAP LEPAS LANDAS

Anda pernah mengenal istilah BISNIS LING-LUNG? Hmm, atau pernah dengar BISNIS ALA MAFIA? Atau yang lebih seru lagi, yaitu BISNIS ROBIN HOOD? Supaya tidak penasaran, mari kita ulas satu persatu. Yang pertama adalah BISNIS LING-LUNG. Sebuah istilah yang digunakan untuk orang-orang yang menganggap bahwa “bisnis ya mbok bisnis aja, jangan pake urusan agama deh” … Lho kenapa tidak bisa sinergi?
Untuk segelintir orang penganut BISNIS LING-LUNG, sulit rasanya bisnis dengan agama dapat disatukan. “Bisnis adalah bisnis, kalau mau mengedepankan agama, jadi pendeta atau biarawan saja!”. Itulah makna dari BISNIS LING-LUNG yang mereka kategorikan kalau bisnis adalah salah satu aliran kiri, agama itu adalah aliran kanan.


Kedua, BISNIS ALA MAFIA. Namanya saja sudah mafia, mereka berbisnis dengan cara-cara duniawi, tidak segan-segan ber-KKN (Kolusi, Korupsi, Nepotisme) dan melakukan berbagai tindakan yang tidak etis lainnya. Mereka tidak malu lagi berbuat hal seperti itu, karena hampir sebagian besar pebisnis pernah melakukannya. Dan kalau tidak begitu, mereka dianggap bukan pebisnis sejati. Jadi segala cara dilakukan yang penting bisnisnya “laris manis tanjung kimpul, alias dagangan manis duitnya kumpul”.
Ketiga, BISNIS ROBIN HOOD. Bisnis dimana cara apapun boleh dilakukan, mulai dari menyuap, boleh menerima hasil korupsi, dan lain sebagainya tapi uangnya bermaksud disumbangkan lagi untuk kegiatan CSR-nya (Corporate Social Responsibility atau kegiatan-kegiatan kemanusian), dan atau setiap acara keagamaan, dengan maksud mencari simpati orang-orang banyak.
Waduh Bisnis opo mene? Meskipun banyak sekali variasi redaksi bahasa dan praktek-prakteknya, tentu para praktisi bisnis yang sudah berpengalaman minimal sudah pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri bukan? Tentunya saat ini kita sepakat membangun sebuah pondasi yang kuat dan setidaknya bagi para businessman pemula bisa menghindari berbagai hal di atas dengan konsep yang Syar’i, sebagai berikut :
1. Menanamkan bahwasanya Allah SWT akan melihat hal apa saja yang kita lakukan
Tersirat jelas dalam salah satu ayat Al-Quran :
Dan katakanlah “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Attaubah 9 : 105)
2. Niat Ikhlas Bekerja/Berbisnis Karena Allah SWT
Hal ini berarti ketika bekerja/berbisnis kita harus selalu bersemangat karena Allah, sekali lagi niatan utamanya adalah karena Allah SWT, tidak ada yang lain. Karena hal ini sebagai kewajiban dari Allah yang harus dilakukan oleh setiap hamba.
‘Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu, terdapat satu dosa yang tidak dapat dihapuskan dengan shalat, puasa, haji dan umrah.’ Sahabat bertanya, ‘Apa yang dapat menghapuskannya wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Semangat dalam mencari rizki.’ (HR. Thabrani)
Bersemangatlah dan mulai aktivitas pekerjaan kita dengan dzikir kepada Allah.
3. Bersikap jujur dan amanah
Praktek jujur dan amanah dalam bekerja diantaranya adalah dengan tidak mengambil sesuatu yang bukan menjadi haknya, tidak curang, objektif dalam memandang permasalahan, dll. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:
Seorang pebisnis yang jujur lagi dapat dipercaya, (kelak akan dikumpulkan) bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada’. (HR. Turmudzi)
4. Itqan, sungguh-sungguh dan profesional
Semulia apapun Visi dan Misi usaha kita, tidak akan selesai apabila tidak dikerjakan secara tuntas dan sungguh-sungguh, bekerja setengah-setengah dan sampai dengan tuntas menjadi ciri dan atau pembeda antara ummat yang taat dan tidak.
Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, ia menyempurnakan pekerjaannya. (HR. Tabrani)
Motivasi bekerja juga semakin membuat kita berbisnis dengan penuh harapan kepada Allah, seperti yang dijanjikan Allah SWT pada hadits berikut :
Barang siapa yang sore hari duduk kelelahan lantaran pekerjaan yang telah dilakukannya, maka ia dapatkan sore hari tersebut dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT. (HR. Thabrani)
5. Selalu menjaga etika sebagai seorang muslim
Pepatah mengatakan, teko akan mengeluarkan jenis air sesuai isinya. Tata krama yang keluar dari mulut kita adalah cerminan dari siapa diri kita, begitu juga dengan bisnis. Konsep muamalah yang ditawarkan Rasulullah adalah Bisnis syar’i sesuai ajaran Islam yang penuh keberkahan, dalam bekerja pun juga harus memperhatikan adab dan etika sebagai seroang muslim, seperti etika dalam berbicara, menegur, berpakaian, bergaul, berhadapan dengan para pelanggan, rapat, dan sebagainya. Bahkan akhlak atau etika ini merupakan ciri kesempurnaan iman seorang mu’min. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda :
Sesempurna-sempurnanya keimanan seorang mu’min adalah yang paling baik akhlaknya (HR. Turmudzi)
6. Tidak melanggar prinsip-prinsip syariah
Aspek lain dalam etika bekerja dalam Islam adalah tidak boleh melanggar prinsip-prinsip syariah dalam pekerjaan yang dilakukannya. Semisal dari sisi dzat atau substansi dari pekerjaannya, seperti memporduksi tidak boleh barang yang haram, menyebarluaskan kefasadan (seperti pornografi), mengandung unsur riba, maysir, gharar dsb. ataupun dari sisi penunjang yang tidak terkait langsung dengan pekerjaan, seperti membuat fitnah dalam persaingan, tidak menutup aurat, dsb.
Hai orang-orang yang beriman, ta’atlah kepada Allah dan ta’atlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu. (QS. Muhammad, 47 : 33)
7. Menghindari syubhat
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, “Halal itu jelas dan haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara-perkara yang syubhat. Maka barang siapa yang terjerumus dalam perkara yang syubhat, maka ia terjerumus pada yang diharamkan…” (HR. Muslim)
Adanya syubhat dalam bisnis atau sesuatu yang meragukan dan samar antara kehalalan dengan keharamannya. Seperti seperti bekerja sama dengan pihak-pihak yang secara umum diketahui kedzliman atau pelanggarannya terhadap syariah, dsb.
8. Menjaga silaturahmi (Ukhuwah Islamiyah)
Menjaga perasaaan orang lain, tidak saling curiga, su’udzon, dsb adalah sesuatu hal yang tidak dibenarkan dalam Islam, karena hal ini dapat merusak silaturahmi, terlebih mengenai bisnis yang sensitif berkaitan dengan uang dan kepercayaan
Prinsip di atas adalah beberapa konsep yang harus segera dipraktekan untuk menjadikan bisnis yang sehat dan apapun bisnisnya (asal syar’i) pasti siap lepas landas meski tidak harus bermodal segudang pengalaman berbisnis. Modalnya cukup punya Visi dan Misi diatas ditambah selalu ikhtiar dan istiqomah, Insya Allah pasti mendapat cintanya Allah dan hanya tinggal menunggu waktu untuk mencapai kesuksesan yang dijanjikan Allah SWT. Dalam sebuah riwayat dikemukakan bahwa, “Pada suatu saat, Saad bin Muadz Al-Anshari berkisah bahwa ketika Nabi Muhammad SAW baru kembali dari Perang Tabuk, beliau melihat tangan Sa’ad yang melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman karena diterpa sengatan matahari. Rasulullah bertanya, ‘Kenapa tanganmu?’ Saad menjawab, ‘Karena aku mengolah tanah dengan cangkul ini untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku.” Kemudian Rasulullah SAW mengambil tangan Saad dan menciumnya seraya berkata, ‘Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka’” (HR. Tabrani)
So, kenapa harus pakai bisnis cara konvensional kalau ada konsep bisnis menjanjikan yang bergaransi langsung dari Allah?

sumber: http://pengusaharindusyariah.com/wirausaha/232-bisnis-yang-siap-lepas-landas-.html

BISNIS DASYAT BISNIS BERKAH

Bisnis Berkah! Siapa sih yang ga’ mau punya bisnis seperti ini. Berkah di dunia secara materi, dapat mempekerjakan orang banyak, memiliki basis manfaat dari bisnis yang syar’i ataupun juga di akherat, dimana bisnis juga sebagai media dakwah dalam penerapan bisnis Rasulullah, dimana penerapan bisnis syar’I merupakan suatu kewajiban. Keberkahan dalam bisnis adalah tercapainya visi dan misi dunia akhirat sehingga bisnis benar-benar membawa kebahagiaan lahir dan batin. Bisnis karena hanya Allah Swt, mencari Rezeki pun karena Allah. Karena dengan rahmat-Nya senantiasa memberikan keberkahan lewat perantara malaikat-malaikat-Nya. Singkat cerita, seorang Muslim tidak perlu repot-repot mencari keberkahan. Tidak perlu memikirkan lagi kesulitan dalam bisnis, toh semuanya kan sudah diatur oleh Allah bukan? yang paling penting kita cukup berikhtiar dan berdoa saja. Seorang pebisnis Muslim dapat mengundang keberkahan dalam berbisnis dengan perilaku yang sesuai dengan syar’i. Nah, sahabat hidup berkah. Mari kita praktekkan model bisnis yang bisa mengundang keberkahan yaitu sebagai berikut ;
Bisnis itu mebangun VISI
Keandalan dalam bisnis yang harus dijalankan dengan ilmu atau merekrut orang-orang yang memiliki kapabilitas atau professional, memiliki kredibilitas dan integritas, serta memiliki visi dan misi Islami yang sama, bekerja juga harus berlandaskan ingin mencarinya Ridla Allah. Itulah Ghirah Islam yang sesungguhnya.
Bisnis itu bersilaturahmi, bisnis itu bersinergi
Kesuksesan dalam bisnis yang harus disyukuri dengan cara menguatkan silahturahmi, selain menambah saudara juga kita sepantasnya melayani pelanggan sebaik mungkin, menetapkan harga yang wajar, menjual hanya barang-barang terbaik, dan meringankan orang-orang fakir.
Proritaskan Keuntungan bisnis untuk Jalan Allah
Maksudnya laba haruslah diorientasikan pada kewajiban membayar zakat dan menyisihkannya untuk infak, sedekah, maupun wakaf. Konsep berbagi semacam ini bukan hanya melahirkan konsep corporate social responsibility (CSR) yang seringkali diusung-usung oleh pemerintah, bahkan ini merupakan suatu ancaman, karena apabila perusahaan berlabel PT tidak menerpakan CSR, maka akan dikenakan sanksi. Lain hal nya dengan karakter seorang pebisnis Muslim, hal ini selain dapat membahagiakan orang lain, juga harta kita akan terus dijaga oleh Allah. Kita akan merasa aman karena bisnis kita akan dijaga oleh Allah. Kita pun terlepas dari ancaman CSR bukan?
Belajar Adil lewat Bisnis
Siapa bilang, bisnis itu hanya memikirkan duniawi saja? justru kita dapat berlatih sebagai seorang yang ingin memiliki tabungan akherat yang banyak. Caranya? kita dapat mewujudkan keadilan dalam bisnis. Hal itu patut dipraktikkan baik kepada konsumen sebagai stakeholder eksternal maupun kepada pihak internal (karyawan).
Go Extra Miles
Ketakwaan terhadap Allah harus kita jalankan dengan menunjukkan kinerja yang lebih baik setiap harinya, karena merugilah orang-orang yang bekerja tanpa standard, celakalah juga bagi orang-orang yang menunjukkan grafik kinerja yang terus menurun dari hari-hari yang lalu. Muslim yang ingin memiliki bisnis yang berkah terlihat pada aktivitas ibadah yang beridiplin dan istiqamah yang dijalankan secara berjamaah, oleh para pemimpin bisnis berikut stafnya.
Positif … Positif … Positif
Terakhir jadilah orang-orang yang selalu postif. Positif dalam mencari peluang, postif juga dalam bertindak. Jangan mengeluh dengan apa yang diberikan Allah, syukurilah. Termasuk dalam tantangan dari sahabat kita yang memiliki bisnis serupa, atau dapat disebut dalam bahasa konvensional itu sebagai kompetitor. Mereka ada untuk menajamkan bisnis kita, kalau kita merasa tertantang, maka bisnis kita akan stagnan, jalan di tempat. Mereka (kompetitor) adalah sahabat yang selalu mengingatkan kita untuk mendongkrak ide-ide kreatif. Banyak sekali peluang lain yang seharusnya kita manfaatkan bukan? karena apa yang Allah ciptakan, apa yang Allah berikan akan selalu bermanfaat untuk ciptaan-Nya.


KINI SAATNYA MERUBAH STRATEGI ;   INGIN BISNIS BERKAH ?
MULAILAH BERBISNIS DENGAN ALLAH. BERLANDASKAN SYARI'AH-NYA.
BARANG SIAPA YANG YAKIN, MAKA IA PASTI AKAN MENDAPATI
JANJI ALLAH ADALAH BENAR.  QS AT-TAUBAH ; 111

Oleh : Risky Irawan