Jumat, 15 Juni 2012
MAKNA CINTA ADALAH MEMBERI
“Menurut kamu apa arti cinta?”
Lalu sang kekasih menjawab, “Kasih sayang!”
“O, itu sinonim.”
“Jadi apa dong?”
“Cinta itu memberi.”
“Ya benar, kalau namanya cinta, harus berkorban,” si kekasih membenarkan.
Tak bisa satu memberi dan satu lagi memanfaatkan. Dengan kata lain, masing-masing sadar akan hak dan kewajibannya. Bila sudah tidak sadar akan hak dan kewajibannya, maka tak ada lagi cinta.
Dalam kamus bahasa inggris, “to take” berarti mengambil. Sedangkan “to give” berarti memberi. Jadi “take and give” ini berarti mengambil dan memberi.
Konsep “take and give” ini berkonotasi mengambil dulu baru memberi. Seperti ini, kita tidak akan memberikan apapun jika kita belum mendapatkan sesuatu. Konsep Barat ini mengajarkan tidak akan membantu orang jika orang itu tidak mendatangkan keuntungan apapun. Memberi dengan melihat-lihat dulu, menguntungkan atau tidak.
Take and Give, menihilkan ikhlas. Mau shalat asalkan…. Mau infaq asalkan …. Mau apa pun asal ada yang di dapat lebih besar dari yang dia beri. Tapi, konsep itu sudah terlanjur menyebar. Padahal ada yang istilah lain yang lebih mendidik, konsep itu adalah “Give and Receive” (memberi dan menerima).
Kaitannya dengan hukum sebab akibat (law of attraction), sangat relevan. Jika “Give” adalah sebab maka “Receive” adalah sebuah akibat. If you want to “receive” than you must to “give” first! Artinya sama persis “jika ingin mendapatkan hak-hakmu maka tunaikan dulu kewajibanmu”.
Jika ingin pintar ya belajar. Ingin uang ya usaha. Ingin dihargai, ya peduli sama orang lain. Ingin anak yang shalih dan shalihah, si Ortu harus memberi teladan. Ingin disayang istri, harus memberikan cinta dan kasih sayang tulus pada istri.
Selalu dan selalu, setiap Anda berbuat akan ada akibatnya. Balasan itu tak selalu berupa fisik. Bisa kasih sayang, sikap respect atau simpati. Semua balasan itu membuat Anda bahagia. Lalu apa jaminannya jika sudah memberi pasti akan menerima?
“Dan barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah niscaya ia akan menerima pahalanya, dan barang siapa melakukan keburukan sebesar biji dzarah niscaya ia akan menerima balasannya” (QS.Az-Zalzalah:7-8).
Subhanallah...... sungguh indah ISLAM sebagai bimbingan menjalani kehidupan.
TAFAKUR MAJALAH SABILI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar